Sabtu, 17 Agustus 2013

Konstruksi Masyarakat Terhadap Pelestarian Tradisi Haul KH.M.Sholeh Tsani di tengah –tengah industrialisasi di kec. Bungah kab. Gresik”.



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan yang beraneka ragam yang tersebar mulai dari sabang sampai merauke. Kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia tidak hanya berupa kekayaan sumber alam saja, tetapi masyarakat Indonesia juga memiliki kekayaan lain seperti kekayaan akan kebudayaan dan juga Indonesia memiliki  berbagai suku bangsa dan setiap suku bangsa yang ada di Indonesia ini memiliki kekhasan tersendiri. Salah satu kekhasan yang dimiliki suku bangsa di indonesia  seperti  kepercayaan akan roh dan kekuatan gaib (animisme) karena Masyarakat indonesia meyakini bahwa semua benda di sekelilingnya itu bernyawa atau mempunyai roh, dan semua yang bergerak dianggap hidup serta mempunyai kekuatan gaib.
Dan ketika membahas tentang masyarakat itu tidak akan lepas dengan kebudayaan karena keduanya merupakan satu subsisistem yang tidak dapat dipisahkan,dimana ada masyarakat pasti disitu ada kebudayaan begitu juga sebaliknya. Karena Masyarakat adalah kumpulan individu  yang  hidup bersama dalam waktu yang lama  di suatu daerah atau wilayah tertentu dan menghasilkan sebuah  kebudayaan, sedangkan kebudayaan itu sendiri adalah  semua hasil cipta, karsa, rasa dan karya manusia dalam masyarakat(Soemardjan dan Soelaiman Soemardi yang dikutip dari Purwanto).
Dan dari bermacam-macam kebudayaan yang ada di Indonesia ini, perlu adanya pelestarian kebudayaan dari masa ke masa dan tanpa mengenal batas waktu bahkan sampai bumi ini tenggelam sekalipun. Karena tradisi secara ideal dipandang sebagai karya para leluhur, maka tradisi telah memasuki hampir seluruh aspek kehidupan komunitas yang mengakibatkan semua perilaku individu serba dibatasi. Di Indonesia, terdapat aneka kebudayaan yang beragam baik yang berbentuk materi maupun inmaterial yang menunjukkan arti penting bagi masyarakat, serta memiliki makna yang luas, baik dari segi penafsiran maupun perwujudan budaya lokal yang berlainan.
Pada dewasa ini yang sudah memasuki era modern  yang  ditandai dengan  adanya industrialisasi memberikan pengaruh yang sangat dahsyat bagi keberlangsungan  tradisi yang telah ada dari zaman dulu yang merupakan peninggalan nenek moyang masyarakat. Setidaknya Industrialisasi  dapat mengikis banyak tradisi yang sudah ada sekian tahun atau abad yang lalu. Sedangkan kebudayaan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi pembentukan  kepribadian dan sikap hidup manusia. Dalam kebudayaan itu terdapat norma-norma dan nilai-nilai yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat. Pada hakekatnya kehidupan sosial di masyarakat tidak terlepas dari  hasil-hasil kebudayaan yang berjalan dan berlaku di masyarakat itu sendiri.
Industrialisasi juga dapat menyebabkan  pergeseran pemikiran masyarakat yang awalnya tradisional atau primitive  menjadi  masyarakat yang lebih modern, selain itu dengan adanya industrialisasi akan menyebabkan bergesernya atau hilangnya norma-norma yang ada di masyarakat .Menurut  Everrett Rogers dalam  bukunya Francis Abraham mengatakan “Modernisasi merupakan proses  dimana individu berubah dari cara tradisional menuju gaya hidup lebih kompleks dan maju secara teknologi dan cepat berubah”.Pergeseran ini  ditandai oleh perubahan sosial yang direncanakan terlebih dahulu oleh pihak- pihak yang menghendaki suatu perubahan, mulai perubahan pemikiran  ideologi, politik dan ekonomi, tindakan dan tingkah laku dan lain sebagainya. 
Berdasarkan apa yang telah dijelaskan diatas bahwa keanekaragaman budaya di Indonesia itu banyak sekali dan luas penjabarannya, diantara bagian dari kebudayaan tersebut adalah peringatan haul KH.M. Sholeh Tsani yang ada di Kec. Bungah Kab. Gresik. Sebelum dipaparkan tentang apa itu haul KH.M. Sholeh Tsani,akan lebih bijak kalau dijelaskan dulu tentang gambaran Kabupaten Gresik sebagai berikut.
Gresik merupakan salah satu kabupaten yang ada di Indonesia dan terletak di provinsi jawa timur, letak geografis Kabupaten  Gresik berada antara 7° dan 8° Lintang Selatan dan antara 112° dan 113° Bujur Timur. Bagian Utara Kabupaten Gresik  dibatasi oleh Laut Jawa, bagian Timur dibatasi oleh Selat Madura dan Kota  Surabaya, bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten  Sidoarjo dan Kabupaten  Mojokerto,  sementara bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten  Lamongan.
Kabupaten Gresik itu sendiri  sudah dikenal sejak abad ke-11  ditandai dengan adanya makam wanita muslimah, Siti fatimah binti Maimun di Leran-Manyar-Gresik, tahun 475 H/1082 M. Sehingga masyarakat gresik mempunyai Semangat islam yang kental, oleh sebab itu tidak heran kalau banyak kebudayaan-kebudayaan islam yang ada di kabupaten Gresik,salah satunya adalah tradisi haul yang ada di kecamatan Bungah.
 Haul itu sendiri merupakan bahasa Arab yang berarti setahun,sedangkan peringatan haul adalah peringatan kematian seseorang yang diadakan setahun sekali dengan tujuan utama untuk mendoakan ahli kubur agar semua amal ibadah yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT. Biasanya, haul itu diadakan untuk para keluarga yang telah meninggal dunia atau para tokoh masyarakat untuk sekedar mengingat dan meneladani jasa-jasa dan amal baik mereka. Sedangkan tradisi haul yang menjadi pokok pembahasan dalam proposal ini merupakan tradisi Haul KH.M. Sholeh Tsani  yang terjadi di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik.
Perlu diketahui KH.M. Sholeh Tsani merupakan salah satu sesepuh yang sangat berjasa untuk masyarakat Bungah dan Pondok Pesantren Qomaruddin, karena beliau orang pertama yang melaksanakan pendidikan di Pondok Pesantren Qomaruddin sehingga menjadi salah satu Pondok Pesantren yang berwibawa dan dikenal oleh masyarakat luas, beliau lahir di Desa Rengel Tuban. KH.M. Sholeh Tsani mempunyai nama kecil yaitu Mohammad Nawawi.Beliau merupakan cucu dari KH.M. Sholeh Awal yang merupakan pemangku Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah Gresik yang kedua. KH.M.Sholeh Tsani menerima pendidikan islam tingkat dasar dari ayahnya sendiri yaitu di Pondok Pesantren Sampurnan yang sekarang bernama Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah Gresik. Selanjutnya beliau mondok ke Kedung Madura Sidoarjo,saat mondok beliau segenerasi dengan KH.Moh.Kholil Bangkalan.Pada tahun 1279 H/1862 beliau diangkat menjadi pemangku Pondok Pesantren Sampurnan.
Sepuluh tahun kemudian beliau menunaikan ibadah haji dan mendapatkan barokah nama KH.Moh. Sholeh Tsani atau KH.M. Sholih Enom. Beliau juga seorang penulis kitab-kitab baru salah satunya Kitabus Syuruth,Nadhom Qoshidah lis shibyan dan lain sebagainya. Pada hari kamis,24 Jumadil Ula 1320 H/28 Agustus 1902 KH.M.Sholeh Tsani,intiqal ilaa rahmatillah setelah memimpin Pondok Pesantren Sampurnan selama 40 tahun.Beribu-ribu kiai,Ulama’,santri,dan masyarakat turut berduka cita mengantarkan pemakamannya. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman Khusus para muassis (Pemangku) Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah. Dan semenjak itu diadakan acara Haul KH.M. Sholeh Tsani dan para muassis Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah Untuk mengenal jasa-jasanya.
 Dimana Sampai saat ini masyarakat Bungah dan para santri beliau masih tetap melestarikan tradisi haul itu. Dan dalam memperingati acara haul KH.M.Sholeh Tsani tersebut Beribu-ribu kiai,Ulama’,santri dan masyrakat sekitar berbondong-bondong untuk datang ke makam atau ke pesarean untuk berdoa dan dzikir bersama dan masih banyak acara-acara yang dilakukan dalam haul KH.M. Sholeh Tsani tersebut. Sedangkan  pelaksanaan haul KH.M. Sholeh Tsani tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Qomaruddin yang berada di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik. 
 Kecamatan Bungah itu sendiri berada di tengah-tengah kawasan industrialisasi, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa industry baik itu industry besar maupun industry kecil yang tengah eksis di desa ini, misalnya: PT. Beringnas Jaya Abadi, PT. Karung Emas, PT. Distribusi Energi Jatim, PT.Bumi Sakti, PT. Maju Bersama, PT. Jasa Pertiwi, CV. Teknologi Indonesia, PT. Mahakam dan lain sebagainya. Selain itu kecamatan Bungah juga merupakan pusat industri pengerajin peci/kopya dan rebana atau bedug, ternyata dibalik itu semua didesa atau kecamatan ini masih tetap mempertahankan kebiasaan-kebiasaan yang menjadi tradisi.Seperti haul KH.M. Sholeh Tsani yang masih tetap dilestarikan masyarakat  kecamatan Bungah Kabupaten Gresik.
             Selain itu haul KH.M. Sholeh Tsani yang diadakan setiap tahun sekali ini.Tidak hanya dihadiri oleh masyarakat Bungah dan para santrinya saja,melainkan juga dihadiri oleh Tokoh masyarakat dan pemerintah serta para ulama-ulama seperti KH.Hasyim Muzadi, DR. Muhammad Nuh(kemendikbud),Gus ipul(wakil gubernur Jatim) dan lain sebagainya.  Dari realitas inilah peneliti menganggap perlu dan bermanfaat untuk dilakukan penelitian tentang tradisi Haul KH.M. Sholeh Tsani ini dari prespektif sosiologis.
             Kemudian Bagaimana masyarakat setempat mengkonstruksikan tradisi haul KH.M.Sholeh Tsani di tengah-tengah industrialisasi sehingga perlu dilestarikan  di kec. Bungah kab. Gresik dan apa yang menyebabkan tradisi haul tersebut yang ada pada masyarakat Bungah masih tetap bertahan dan dilestarikan. Padahal bila dilihat dari sisi geografis kecamatan Bungah dapat dikategorikan pada kecamatan yang sudah modern. Oleh sebab itu proposal penelitian ini berjudul “Konstruksi Masyarakat  Terhadap Pelestarian Tradisi Haul KH.M.Sholeh Tsani di tengah –tengah industrialisasi di kec. Bungah kab. Gresik”.
B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas,maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Siapakah KH.M.Sholeh Tsani itu?
2.      Bagaimana masyarakat setempat mengkonstruksikan tradisi haul KH.M.Sholeh Tsani di tengah-tengah industrialisasi sehingga perlu dilestarikan  di kec. Bungah kab. Gresik?
3.      mengapa tradisi haul KH.M. Sholeh Tsani tetap bertahan di tengah-tengah industrialisasi di kecamatan bungah kab gresik?

C.    TUJUAN PENELITIAN
         Berdasarkan  rumusan masalah tersebut dapat di ambil sebuah tujuan penelitihan sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui siapakah KH.M.Sholeh Tsani itu
2.      Untuk mengetahui bagaimana masyarakat mengkonstruksikan tradisi haul KH.M.Sholeh Tsani di tengah-tengah industrialisasi sehingga perlu dilestarikan  di kec. Bungah kab. Gresik
3.      Untuk mengetahui  mengapa tradisi haul KH.M. Sholeh Tsani tetap bertahan di tengah-tengah industrialisasi di kecamatan bungah kab gresik
























BAB II
LANDASAN TEORI
A.     KH.M.SHOLEH TSANI
KH.M. Sholeh Tsani merupakan salah satu sesepu yang sangat berjasa untuk masyarakat Bungah dan Pondok Pesantren Qomaruddin, beliau lahir di Desa Rengel Tuban. Ayahnya bernama Madyani(KH.Abdul Ishaq) dan ibunya bernama Rosiyah binti KH.M. Sholeh Awal. KH.M. Sholeh Tsani mempunyai nama kecil yaitu Mohammad Nawawi.Beliau merupakan cucu dari KH.M. Sholeh Awal bin kiai Qomaruddin yang merupakan pemangku Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah Gresik yang kedua. Berarti KH.M. Sholeh Tsani merupakan cicit kiai Qomaruddin(pendiri Pondok Sampurnan). KH.M. Sholeh Tsani menerima pendidikan islam tingkat dasar dari ayahnya sendiri yaitu di Pondok Pesantren Sampurnan yang sekarang bernama Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah Gresik. Selanjutnya beliau mondok ke Kedung Madura Sidoarjo,saat mondok beliau segenerasi dengan KH.Moh.Kholil Bangkalan.
Pada usia 25 tahun Kiai Moh.Nawawi menikah dengan Nyai Muslihah,Putri Nyai Aisyah bin Moh.Harun. Dari pernikahan ini beliau di karuniai 11 orang anak. Selanjutnya pada tahun 1279 H/1862 beliau diangkat menjadi pemangku Pondok Pesantren Sampurnan. Kemudian sepuluh tahun kemudian beliau menunaikan ibadah haji dan mendapatkan barokah nama KH.Moh. Sholeh Tsani atau KH.Moh Sholih Enom.
Di bawah kepemimpinannya pendidikan Pondok Pesantren Sampurnan mengalami kemajuan yang pesat. Banyak santri yang datang dari daerah-daerah jauh,diantaranya: Surabaya, Madura, Pasuruan, Lumajang, Tuban, Bojonegoro dan bahkan dari Cirebon, Banten dan Serang Jawa Barat. Dan sejak kepemimpinannya itulah mulai dikenal tradisi pengajian mingguan yang dilakukan pada setiap pasar legi, pengajian ini untuk para santri kalong(santri yang pulang pergi tidak ikut menetap di asrama pesantren).
 Beliau juga seorang penulis kitab-kitab baru salah satunya Kitabus Syuruth,Nadhom Qoshidah lis shibyan dan lain sebagainya. Pada hari kamis,24 Jumadil Ula 1320 H/28 Agustus 1902 KH.MOH. Sholeh Tsani intiqal ilaa rahmatillah setelah memimpin Pondok Pesantren Sampurnan selama 40 tahun. Beribu-ribu kiai,Ulama’,santri,dan masyarakat turut berduka cita mengantarkan pemakamannya.
 Jenazahnya dimakamkan di pemakaman Khusus para muassis (Pemangku) Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah. Dan semenjak itu diadakan acara Haul KH.Moh. Sholeh Tsani dan para muassis Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah Untuk mengenal jasa-jasanya yang telah memajukan pendidikan Pondok Pesantren Qomaruddin. Sehingga para santri-santrinya yang tersebar di seluruh jawa /nusantara ini mengadakan peringatan haul tepat pada hari kamis jumadil ula tiap tahunnya,dan sekarang dilestarikan oleh masyarakat sekitar.

B.     TRADISI HAUL KH.M.SHOLEH TSANI
Gresik merupakan salah satu kabupaten yang ada di Indonesia dan terletak di provinsi jawa timur, letak geografis Kabupaten  Gresik berada antara 7° dan 8° Lintang Selatan dan antara 112° dan 113° Bujur Timur. Bagian Utara Kabupaten Gresik  dibatasi oleh Laut Jawa, bagian Timur dibatasi oleh Selat Madura dan Kota  Surabaya, bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten  Sidoarjo dan Kabupaten  Mojokerto,  sementara bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten  Lamongan.
Kabupaten Gresik itu sendiri  sudah dikenal sejak abad ke-11  ditandai dengan adanya makam wanita muslimah, Siti fatimah binti Maimun di Leran-Manyar-Gresik, tahun 475 H/1082 M. Sehingga masyarakat gresik itu sudah mempunyai Semangat islam yang kental, oleh sebab itu tidak heran kalau banyak kebudayaan-kebudayaan islam yang ada di kabupaten Gresik,salah satunya adalah tradisi haul yang ada di kecamatan Bungah
Sebelum membahas tentang apa itu haul,akan lebih etis jika kita mengetahui pengertian tradisi atau kebudayaan terlebih dahulu. Kebudayaan itu berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa,dan cipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.Tak ada mahluk lain yang memiliki anugrah itu sehingga ia merupakan sesuatuyang agung dan mahal.Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.
Sedangkan pengertian haul adalah peringatan kematian seseorang yang diadakan setahun sekali dengan tujuan utama untuk mendoakan ahli kubur agar semua amal ibadah yang dilakukannya diterima oleh  Allah SWT. Biasanya, haul diadakan untuk para keluarga yang telah meninggal dunia atau para tokoh untuk sekedar mengingat dan meneladani jasa-jasa dan amal baik mereka.
Haul yang penting diadakan setiap setahun sekali dan tidak harus tepat pada tanggal tertentu alias tidak sakral sebagaimana kita memperingati hari ulang tahun. Hari dan tanggal pelaksanaan haul itu ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu yang berhubungan acara-acara lain yang diselenggarakan bersamaan dengan acara haul tersebut.
para keluarga mengadakan acara haul pada hari dan tanggal yang telah disepakati bersama keluarga dan pada saat mereka mempunyai waktu senggang dan bisa berkumpul bersama. Di pesantren-pesantren, haul untuk para pendiri dan tokoh-tokoh yang berjasa terhadap perkembangan pesantren dan syi’ar Islam diadakan bersamaan dengan acara tahunan pesantren.
Tradisi haul diadakan berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam. Diriwayatkan: “Rasulullah berziarah ke makam Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dalam perang Uhud dan makam keluarga Baqi’. Beliau mengucap salam dan mendoakan mereka atas amal-amal yang telah mereka kerjakan”. (HR. Muslim)
Di atas sudah dipaparkan sedikit tentang pengertian kebudayaan/tradisi dan sedikit pengertian haul dan berdasarkan pengertian diatas bisa ditarik sebuah kesimpulan kalau Tradisi Haul KH.M.Sholeh Tsani adalah sebuah tradisi yang dilakukan dengan turun temurun setiap tahunnya oleh masyarakat setempat dari generasi ke generasi untuk mengenang jasa-jasa KH.M.Sholeh Tsani baik itu jasa-jasanya untuk Pondok Pesantren Qomaruddin,masyarakat dan untuk islam umumnya.
Berdasarkan paparan diatas tentang tradisi haul KH.M.Sholeh Tsani ini sama halnya dengan apa yang dikatakan oleh Max Weber tentang teori tindakan sosial.Teori ini berasumsi bahwa individu melakukan suatu tindakan berdasarkan atas pengalaman, persepsi, pemahaman dan atas suatu objek stimulus atau situasi tertentu. Tindakan individu ini merupakan tindakan yang rasional yaitu mencapai tujuan atau sasaran dengan sarana-sarana yang paling tepat.Weber mengklasifikasikan teori tindakan ini menjadi 4 yaitu sebagai berikut:
1.      Tindakan Rasional Instrumental
Di sini tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk mencapainya. 
2.       Tindakan Rasional Berorientasi Nilai
Sifat rasionalnya adalah bahwa alat-alat yang ada hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-tujuannya sudah ada di dalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat absolut.
3.      Tindakan Tradisional                                                                             
Dalam tindakan jenis ini, seseorang memperlihatkan perilaku tertentu karena kebiasaan yang diperoleh dari nenek moyang, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan. 
4.       Tindakan Afektif
Tipe tindakan ini didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan sadar. Tindakan afektif sifatnya spontan, tidak rasional, dan merupakan ekspresi emosional dari individu.
berdasarkan Keempat pandangan Max Weber tersebut tentang teori tindakan sosial ini yang lebih tepat dan relevan digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindakan tradisional. Dimana tindakan tersebut sangat sesuai sekali dengan pelestarian haul KH.M.Sholeh Tsani yang ada di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik.Peringatan haul KH.M.Sholeh Tsani dapat digolongkan sebagai tindakan tradisional,
dimana tindakan tersebut dilakukan hanya karena kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat tanpa menyadari alasannya.Dalam tindakan tradisional pelaku hanya beranggapan bahwa yang paling penting tindakan itu sudah dilakukan demi sebuah tradisi yang sudah ada sejak zaman terdahulu. Termasuk pelestarian tradisi haul KH.M.Sholeh Tsani yang berada di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik ketika mengadakan ritual haul KH.M.Sholeh Tsani sesuai dengan keyakinan masing-masing masyarakat beranggapan upacara haul KH.M.Sholeh Tsani harus dilestarikan dalam rangka memberikan hormat dan ungkapan terimah kasih kepada beliau yang telah berjasa dalam mengembangkan dunia pendidikan formal di kalangan pondok sampurnan dan masyarakat Bungah. Tindakan semacam itu merupakan tindakan tradisional, tindakan yang hanya didasarkan pada kebiasaan yang sudah ada sebelumnya dan dianggap penting untuk dilestarikan.

C.     INDUSTRIALISASI
Industrialisasi merupakan bagian dari modernisasi,maka dari itu problem dari industrialisasi itu sendiri tidak akan bisa lepas dari modernisasi. Akan tetapi focus penjelasan kali ini adalah industrialisasi.Tetapi pada pembahasan kali ini akan sedikit pembahasan tentang modernisasi karna modernisasi dengan industrialisasi saling berhubungan.
Pada faktanya modernisasi sebagai gerakan sosial sesungguhnya bersifat revolusioner, perubahan-perubahan social yang ada pada masyarakat itu mengalami mobilisasi dari keadaan yang tradisional menuju ke arah yang modern atau ilmiah dalam kehidupan masyarakat. Selain itu modernisasi juga bersifat kompleks, sisemetik, menjadi mobilisasi global yang akan mempengaruhi semua manusia melalui proses bertahap untuk menuju sesuatu yang bersifat progresif. Modernisasi yang sedang berkembang di negri ini akan memberikan dampak terhadap budaya dan juga akan menurunkan semangat keagamaan yang dianggap sebagai kendala mewujudkan Negara maju.
Sedangkan industrialisasi merupakan salah satu dampak dari adanya modernisasi. Industri adalah pembangunan ekonomi melaluitransformasi sumber daya atau kuantitas energi yang digunakan. Pada dasarnya manusia secara hakiki bersifat industrial, karenamanusia senantiasa menggunakan berbagai alat untuk memenuhikebutuhannya.
Selain itu manusia juga merupakan makhluk yangmembuat alat atau yang disebut juga dengan manusia juga merupakanmakhluk yang membagi alat atau yang disebut juga dengan manusiakerja (homofaber).
Industrialisasi merupakan proses percepatan  dari segala sisi kehidupan sehingga menghasilkan barang atau hasil produksi. Dengan adanya industrialisasi pasti menyebabkan perubahan dalam masyarakat yaitu norma-norma yang ada di masyarakat. Jelas sudah industrialisasi telah memberikan tantangan terhadap masyarakat bukan hanya terhadap nilai dan pemikiran ekonomi saja. Akan tetapi di balik itu semua, industrialisasi telah memperluas menyangkut lembaga-lembaga keagamaan yang lain, misalnya pendidikan, perkawinan dan keluarga, kehidupan intelektual, sikap kultural, hubungan-hubungan sosial dan juga tidak kalah pentingnya ialah menyangkut kehidupan emosional, moral dan spritual.
Pada dewasa ini dengan adanya industrialisasi masih ada sebuah tradisi yang masih di lakukan oleh  masyarakat yang sulit untuk berubah atau hilang yaitu haul KH.M. Sholeh Tsani di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik. Tradisi ini merupakan tradisi yang mempunyai value religius yang sulit untuk berubah karena masyarakat sekitar dan para santri-santrinya dari penjuru nusantara sudah sepakat akan melestarikan budaya memperingati haul ini walaupun itu tidak mudah karena melihat perkembangan industrialisasi di kota Gresik umumnya,dan kecamatan Bungah khususnya, sangat pesat terbukti dengan adanya industry-industri di daerah kecamatan bungah baik itu industry kecil maupun industri besar seperti: PT. Beringnas Jaya Abadi, PT. Karung Emas, PT. Distribusi Energi Jatim, PT.Bumi Sakti, PT. Maju Bersama, PT. Jasa Pertiwi, CV. Teknologi Indonesia, PT. Mahakam dan lain sebagainya. Selain itu di desa Bungah juga merupakan pusat industri pengerajin peci/kopya dan rebana atau bedug.





























BAB III
METODE PENELITIAN

A.    JENIS PENELITIAN
    Penelitian Konstruksi Masyarakat Terhadap Pelestarian Tradisi Haul KH.M.Sholeh Tsani di tengah –tengah industrialisasi di kec. Bungah kab. Gresik  ini menggunakan metode peneitian kualitatif study kasus,Menurut Botgar dan Tailor, penelitian kualitatif adalah adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
 dengan melakukan observasi secara langsung di lapangan dan diperkuat dengan melakukan studi dokumentasi (teks) dari berbagai sumber cetak seperti, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya.
Metode kualitatif menurut Strauss dan Corbin (2003) penelitian kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Metode kualitatif merujuk pada ”cara-cara” mempelajari aspek kualitatif dari kehidupan sosial yang mencangkup beragam dimensi sosial dari tindakan ”Action” dan keadaan, hingga proses dan peristiwa, sebagaimana dimengerti berdasarkan konstruksi dan makna yang diorganisasikan oleh dan melalui praktik-praktik sosial. Metode penelitian kualitatif tidak hanya menuntun untuk mengumpulkan data, melainkan juga menuntun terhadap bagaimana data hendak dianalisis.
B.  WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Kegiatan penelitian itu akan dilaksanakan pada:
Hari : Jum’at - Minggu
Tanggal       : 10-11 Mei 2013
Tempat        : Di daerah sekitar Pondok Pesantren Qomaruddin kec. Bungah kab.Gresik.

C.    SUMBER DATA
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer diperoleh langsung dari subyek yang diteliti (responden), sedangakan sumber data sekunder diperoleh dari keterangan-keterangan dari orang lain yang mengerti mengenai obyek yang diteleti, dan keterangan-keterangan dari buku, artikel, dan sejenisnya, yang ada hubungannya dengan obyek yang diteliti

D.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang dipakai adalah dengan melakukan wawancara langsung dengan responden, karena untuk memperoleh informasi yang lengkap mengenai responden yang bersangkutan maka peneliti harus terjun langsung ke lapangan, dengan cara melakukan wawancara terhadap responden. Selain itu guna memperkuat penelitian ini, peneliti juga menambah dengan menggunakan beberapa sumber kepustakaan, baik itu berupa buku,artikel, dan sejenisnya, yang ada hubungannya dengan obyek yang diteliti

E.     TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis kualitatif untuk mencari pemahaman mendalam mengenai realitas sosial Konstruksi Masyarakat Terhadap Pelestarian Tradisi Haul KH.M.Sholeh Tsani di tengah –tengah industrialisasi di kec. Bungah kab. Gresik  . Sebagaimana realitas tersebut dipahami oleh subyek penelitian.



DAFTAR PUSTAKA
·     Buku
·      Drs.H.ABD.Rouf Djabir,M.Ag.Dkk.2008. Sejarah Perkembangan Pondok Pesantren Qomaruddin. Gresik: Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin Sampurnan Bungah Gresik.
·      Deddy Mulyana,2005. Metode Penelitian Kualitatif,Bandung:PT. RemajaRosdakarya.
·      Pip Jones,2009. Pengantar Teori-Teori Sosial,Jakarta:Yayasan Obor Indonesia
·     Internet