BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Indonesia merupakan
negara kepulauan yang memiliki kekayaan yang beraneka ragam yang tersebar mulai
dari sabang sampai merauke. Kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia
tidak hanya berupa kekayaan sumber alam saja, tetapi masyarakat Indonesia juga
memiliki kekayaan lain seperti kekayaan akan kebudayaan dan juga Indonesia
memiliki berbagai suku bangsa dan setiap
suku bangsa yang ada di Indonesia ini memiliki kekhasan tersendiri. Salah satu kekhasan yang dimiliki suku bangsa di
indonesia seperti kepercayaan akan roh dan kekuatan gaib (animisme)
karena Masyarakat indonesia meyakini bahwa semua benda di sekelilingnya itu
bernyawa atau mempunyai roh, dan semua yang bergerak dianggap hidup serta
mempunyai kekuatan gaib.
Dan ketika membahas tentang masyarakat
itu tidak akan lepas dengan kebudayaan karena keduanya merupakan satu
subsisistem yang tidak dapat dipisahkan,dimana ada masyarakat pasti disitu ada
kebudayaan begitu juga sebaliknya. Karena Masyarakat adalah kumpulan
individu yang hidup bersama dalam waktu yang lama di suatu daerah atau wilayah tertentu dan
menghasilkan sebuah kebudayaan,
sedangkan kebudayaan itu sendiri adalah
semua hasil cipta, karsa, rasa dan karya manusia dalam
masyarakat(Soemardjan dan Soelaiman Soemardi yang dikutip dari Purwanto).
Dan dari bermacam-macam kebudayaan yang
ada di Indonesia ini, perlu adanya pelestarian kebudayaan dari masa ke masa dan
tanpa mengenal batas waktu bahkan sampai bumi ini tenggelam sekalipun. Karena
tradisi secara ideal dipandang sebagai karya para leluhur, maka tradisi telah
memasuki hampir seluruh aspek kehidupan komunitas yang mengakibatkan semua
perilaku individu serba dibatasi. Di Indonesia, terdapat aneka kebudayaan yang
beragam baik yang berbentuk materi maupun inmaterial yang menunjukkan arti
penting bagi masyarakat, serta memiliki makna yang luas, baik dari segi
penafsiran maupun perwujudan budaya lokal yang berlainan.
Pada dewasa ini yang sudah memasuki era
modern yang ditandai dengan adanya industrialisasi memberikan pengaruh yang sangat dahsyat
bagi keberlangsungan tradisi yang telah ada dari zaman dulu yang merupakan
peninggalan nenek moyang masyarakat. Setidaknya Industrialisasi dapat mengikis
banyak tradisi yang sudah ada sekian tahun atau abad yang lalu. Sedangkan
kebudayaan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi pembentukan kepribadian dan
sikap hidup manusia. Dalam kebudayaan itu terdapat norma-norma dan nilai-nilai
yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat. Pada hakekatnya kehidupan sosial di masyarakat tidak
terlepas dari hasil-hasil kebudayaan yang berjalan dan berlaku di
masyarakat itu sendiri.
Industrialisasi juga dapat
menyebabkan pergeseran pemikiran
masyarakat yang awalnya tradisional atau primitive menjadi
masyarakat yang lebih modern, selain itu dengan adanya industrialisasi
akan menyebabkan bergesernya atau hilangnya norma-norma yang ada di masyarakat
.Menurut Everrett Rogers dalam
bukunya Francis Abraham
mengatakan “Modernisasi merupakan proses
dimana individu berubah dari cara tradisional menuju gaya hidup lebih
kompleks dan maju secara teknologi dan cepat berubah”.Pergeseran ini ditandai oleh
perubahan sosial yang direncanakan terlebih dahulu oleh pihak- pihak yang
menghendaki suatu perubahan, mulai perubahan pemikiran ideologi, politik dan ekonomi, tindakan dan
tingkah laku dan lain sebagainya.
Berdasarkan
apa yang telah dijelaskan diatas bahwa keanekaragaman budaya di Indonesia itu
banyak sekali dan luas penjabarannya, diantara bagian dari kebudayaan tersebut
adalah peringatan haul KH.M. Sholeh Tsani yang ada di Kec. Bungah Kab. Gresik.
Sebelum dipaparkan tentang apa itu haul KH.M. Sholeh Tsani,akan lebih bijak
kalau dijelaskan dulu tentang gambaran Kabupaten Gresik sebagai berikut.
Gresik merupakan salah
satu kabupaten yang ada di Indonesia dan terletak di provinsi jawa timur, letak geografis Kabupaten
Gresik berada antara 7° dan 8° Lintang Selatan dan antara 112° dan 113° Bujur
Timur. Bagian Utara Kabupaten Gresik dibatasi oleh Laut Jawa, bagian
Timur dibatasi oleh Selat Madura dan Kota Surabaya, bagian Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto,
sementara bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Lamongan.
Kabupaten Gresik itu sendiri sudah dikenal sejak abad ke-11 ditandai dengan adanya makam
wanita muslimah, Siti fatimah binti Maimun di Leran-Manyar-Gresik, tahun 475
H/1082 M. Sehingga masyarakat gresik mempunyai Semangat islam yang kental, oleh
sebab itu tidak heran kalau banyak kebudayaan-kebudayaan islam yang ada di
kabupaten Gresik,salah satunya adalah tradisi haul yang ada di kecamatan
Bungah.
Haul itu sendiri merupakan bahasa Arab yang
berarti setahun,sedangkan peringatan haul adalah peringatan kematian seseorang
yang diadakan setahun sekali dengan tujuan utama untuk mendoakan ahli kubur
agar semua amal ibadah yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT. Biasanya,
haul itu diadakan untuk para keluarga yang telah meninggal dunia atau para
tokoh masyarakat untuk sekedar mengingat dan meneladani jasa-jasa dan amal baik
mereka. Sedangkan tradisi haul yang menjadi pokok
pembahasan dalam proposal ini merupakan tradisi Haul KH.M. Sholeh Tsani yang terjadi di Kecamatan Bungah Kabupaten
Gresik.
Perlu
diketahui KH.M. Sholeh Tsani merupakan salah satu sesepuh yang sangat berjasa
untuk masyarakat Bungah dan Pondok Pesantren Qomaruddin, karena beliau orang pertama
yang melaksanakan pendidikan di Pondok Pesantren Qomaruddin sehingga menjadi
salah satu Pondok Pesantren yang berwibawa dan dikenal oleh masyarakat luas,
beliau lahir di Desa Rengel Tuban. KH.M. Sholeh Tsani mempunyai nama kecil
yaitu Mohammad Nawawi.Beliau merupakan cucu dari KH.M. Sholeh Awal yang
merupakan pemangku Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah Gresik yang kedua.
KH.M.Sholeh Tsani menerima pendidikan islam tingkat dasar dari ayahnya sendiri
yaitu di Pondok Pesantren Sampurnan yang sekarang bernama Pondok Pesantren
Qomaruddin Bungah Gresik. Selanjutnya beliau mondok ke Kedung Madura
Sidoarjo,saat mondok beliau segenerasi dengan KH.Moh.Kholil Bangkalan.Pada
tahun 1279 H/1862 beliau diangkat menjadi pemangku Pondok Pesantren Sampurnan.
Sepuluh tahun
kemudian beliau menunaikan ibadah haji dan mendapatkan barokah nama KH.Moh.
Sholeh Tsani atau KH.M. Sholih Enom. Beliau juga seorang penulis kitab-kitab
baru salah satunya Kitabus Syuruth,Nadhom Qoshidah lis shibyan dan lain
sebagainya. Pada hari kamis,24 Jumadil Ula 1320 H/28 Agustus 1902 KH.M.Sholeh
Tsani,intiqal ilaa rahmatillah setelah memimpin Pondok Pesantren Sampurnan
selama 40 tahun.Beribu-ribu kiai,Ulama’,santri,dan masyarakat turut berduka
cita mengantarkan pemakamannya. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman Khusus para
muassis (Pemangku) Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah. Dan semenjak itu
diadakan acara Haul KH.M. Sholeh Tsani dan para muassis Pondok Pesantren
Qomaruddin Bungah Untuk mengenal jasa-jasanya.
Dimana Sampai saat ini masyarakat Bungah dan
para santri beliau masih tetap melestarikan tradisi haul itu. Dan dalam
memperingati acara haul KH.M.Sholeh Tsani tersebut Beribu-ribu
kiai,Ulama’,santri dan masyrakat sekitar berbondong-bondong untuk datang ke
makam atau ke pesarean untuk berdoa dan dzikir bersama dan masih banyak
acara-acara yang dilakukan dalam haul KH.M. Sholeh Tsani tersebut.
Sedangkan pelaksanaan haul KH.M. Sholeh
Tsani tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Qomaruddin yang berada di Kecamatan
Bungah Kabupaten Gresik.
Kecamatan Bungah itu sendiri berada di
tengah-tengah kawasan industrialisasi, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
beberapa industry baik itu industry besar maupun industry kecil yang tengah
eksis di desa ini, misalnya: PT. Beringnas Jaya Abadi, PT. Karung Emas, PT.
Distribusi Energi Jatim, PT.Bumi Sakti, PT. Maju Bersama, PT. Jasa Pertiwi, CV.
Teknologi Indonesia, PT. Mahakam dan lain sebagainya. Selain itu kecamatan
Bungah juga merupakan pusat industri pengerajin peci/kopya dan rebana atau
bedug, ternyata dibalik itu semua didesa atau kecamatan ini masih tetap
mempertahankan kebiasaan-kebiasaan yang menjadi tradisi.Seperti haul KH.M.
Sholeh Tsani yang masih tetap dilestarikan masyarakat kecamatan Bungah Kabupaten Gresik.
Selain itu haul KH.M. Sholeh Tsani yang
diadakan setiap tahun sekali ini.Tidak hanya dihadiri oleh masyarakat Bungah
dan para santrinya saja,melainkan juga dihadiri oleh Tokoh masyarakat dan
pemerintah serta para ulama-ulama seperti KH.Hasyim Muzadi, DR. Muhammad
Nuh(kemendikbud),Gus ipul(wakil gubernur Jatim) dan lain sebagainya. Dari realitas inilah peneliti menganggap
perlu dan bermanfaat untuk dilakukan penelitian tentang tradisi Haul KH.M.
Sholeh Tsani ini dari prespektif sosiologis.
Kemudian Bagaimana masyarakat
setempat mengkonstruksikan tradisi haul KH.M.Sholeh Tsani di tengah-tengah
industrialisasi sehingga perlu dilestarikan
di kec. Bungah kab. Gresik dan apa yang
menyebabkan tradisi haul tersebut yang ada pada masyarakat Bungah masih tetap
bertahan dan dilestarikan. Padahal bila dilihat dari sisi geografis kecamatan
Bungah dapat dikategorikan pada kecamatan yang sudah modern. Oleh sebab itu
proposal penelitian ini berjudul “Konstruksi Masyarakat Terhadap Pelestarian Tradisi Haul KH.M.Sholeh
Tsani di tengah –tengah industrialisasi di kec. Bungah kab. Gresik”.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas,maka dapat
ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Siapakah KH.M.Sholeh Tsani itu?
2.
Bagaimana masyarakat setempat
mengkonstruksikan tradisi haul KH.M.Sholeh Tsani di tengah-tengah
industrialisasi sehingga perlu dilestarikan
di kec. Bungah kab. Gresik?
3.
mengapa tradisi haul KH.M. Sholeh Tsani
tetap bertahan di tengah-tengah industrialisasi di kecamatan bungah kab gresik?
C.
TUJUAN
PENELITIAN
Berdasarkan rumusan
masalah tersebut dapat di ambil sebuah tujuan penelitihan sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui siapakah KH.M.Sholeh
Tsani itu
2.
Untuk mengetahui bagaimana masyarakat
mengkonstruksikan tradisi haul KH.M.Sholeh Tsani di tengah-tengah
industrialisasi sehingga perlu dilestarikan
di kec. Bungah kab. Gresik
3.
Untuk mengetahui mengapa tradisi haul KH.M. Sholeh Tsani tetap
bertahan di tengah-tengah industrialisasi di kecamatan bungah kab gresik
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
KH.M.SHOLEH TSANI
KH.M. Sholeh Tsani merupakan salah satu
sesepu yang sangat berjasa untuk masyarakat Bungah dan Pondok Pesantren
Qomaruddin, beliau lahir di Desa Rengel Tuban. Ayahnya bernama Madyani(KH.Abdul
Ishaq) dan ibunya bernama Rosiyah binti KH.M. Sholeh Awal. KH.M. Sholeh Tsani
mempunyai nama kecil yaitu Mohammad Nawawi.Beliau merupakan cucu dari KH.M.
Sholeh Awal bin kiai Qomaruddin yang merupakan pemangku Pondok Pesantren Qomaruddin
Bungah Gresik yang kedua. Berarti KH.M. Sholeh Tsani merupakan cicit kiai
Qomaruddin(pendiri Pondok Sampurnan). KH.M. Sholeh Tsani menerima pendidikan
islam tingkat dasar dari ayahnya sendiri yaitu di Pondok Pesantren Sampurnan
yang sekarang bernama Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah Gresik. Selanjutnya
beliau mondok ke Kedung Madura Sidoarjo,saat mondok beliau segenerasi dengan
KH.Moh.Kholil Bangkalan.
Pada usia 25 tahun Kiai Moh.Nawawi
menikah dengan Nyai Muslihah,Putri Nyai Aisyah bin Moh.Harun. Dari pernikahan
ini beliau di karuniai 11 orang anak. Selanjutnya pada tahun 1279 H/1862 beliau
diangkat menjadi pemangku Pondok Pesantren Sampurnan. Kemudian sepuluh tahun
kemudian beliau menunaikan ibadah haji dan mendapatkan barokah nama KH.Moh.
Sholeh Tsani atau KH.Moh Sholih Enom.
Di bawah kepemimpinannya pendidikan
Pondok Pesantren Sampurnan mengalami kemajuan yang pesat. Banyak santri yang
datang dari daerah-daerah jauh,diantaranya: Surabaya, Madura, Pasuruan,
Lumajang, Tuban, Bojonegoro dan bahkan dari Cirebon, Banten dan Serang Jawa
Barat. Dan sejak kepemimpinannya itulah mulai dikenal tradisi pengajian mingguan yang dilakukan pada setiap
pasar legi, pengajian ini untuk para santri kalong(santri
yang pulang pergi tidak ikut menetap di asrama pesantren).
Beliau juga seorang penulis kitab-kitab baru
salah satunya Kitabus Syuruth,Nadhom Qoshidah lis shibyan dan lain sebagainya.
Pada hari kamis,24 Jumadil Ula 1320 H/28 Agustus 1902 KH.MOH. Sholeh Tsani
intiqal ilaa rahmatillah setelah memimpin Pondok Pesantren Sampurnan selama 40
tahun. Beribu-ribu kiai,Ulama’,santri,dan masyarakat turut berduka cita
mengantarkan pemakamannya.
Jenazahnya dimakamkan di pemakaman Khusus para
muassis (Pemangku) Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah. Dan semenjak itu
diadakan acara Haul KH.Moh. Sholeh Tsani dan para muassis Pondok Pesantren
Qomaruddin Bungah Untuk mengenal jasa-jasanya yang telah memajukan pendidikan
Pondok Pesantren Qomaruddin. Sehingga para santri-santrinya yang tersebar di
seluruh jawa /nusantara ini mengadakan peringatan haul tepat pada hari kamis
jumadil ula tiap tahunnya,dan sekarang dilestarikan oleh masyarakat sekitar.
B.
TRADISI
HAUL KH.M.SHOLEH TSANI
Gresik merupakan salah
satu kabupaten yang ada di Indonesia dan terletak di provinsi jawa timur, letak geografis Kabupaten
Gresik berada antara 7° dan 8° Lintang Selatan dan antara 112° dan 113° Bujur
Timur. Bagian Utara Kabupaten Gresik dibatasi oleh Laut Jawa, bagian
Timur dibatasi oleh Selat Madura dan Kota Surabaya, bagian Selatan berbatasan
dengan Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto, sementara
bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Lamongan.
Kabupaten Gresik itu sendiri sudah dikenal sejak abad ke-11 ditandai dengan adanya makam wanita muslimah, Siti
fatimah binti Maimun di Leran-Manyar-Gresik, tahun 475 H/1082 M. Sehingga
masyarakat gresik itu sudah mempunyai Semangat islam yang kental, oleh sebab
itu tidak heran kalau banyak kebudayaan-kebudayaan islam yang ada di kabupaten
Gresik,salah satunya adalah tradisi haul yang ada di kecamatan Bungah
Sebelum membahas
tentang apa itu haul,akan lebih etis jika kita mengetahui pengertian tradisi
atau kebudayaan terlebih dahulu. Kebudayaan itu berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakan suatu yang agung dan
mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa,dan cipta
manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.Tak ada
mahluk lain yang memiliki anugrah itu sehingga ia merupakan sesuatuyang agung
dan mahal.Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan
tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.
Sedangkan
pengertian haul adalah peringatan kematian seseorang yang diadakan setahun
sekali dengan tujuan utama untuk mendoakan ahli kubur agar semua amal ibadah
yang dilakukannya diterima oleh Allah
SWT. Biasanya, haul diadakan untuk para keluarga yang telah meninggal dunia
atau para tokoh untuk sekedar mengingat dan meneladani jasa-jasa dan amal baik
mereka.
Haul
yang penting diadakan setiap setahun sekali dan tidak harus tepat pada tanggal
tertentu alias tidak sakral sebagaimana kita memperingati hari ulang tahun.
Hari dan tanggal pelaksanaan haul itu ditentukan berdasarkan pertimbangan
tertentu yang berhubungan acara-acara lain yang diselenggarakan bersamaan
dengan acara haul tersebut.
para keluarga mengadakan acara haul pada hari dan tanggal yang
telah disepakati bersama keluarga dan pada saat mereka mempunyai waktu senggang
dan bisa berkumpul bersama. Di pesantren-pesantren, haul untuk para pendiri dan
tokoh-tokoh yang berjasa terhadap perkembangan pesantren dan syi’ar Islam
diadakan bersamaan dengan acara tahunan pesantren.
Tradisi
haul diadakan berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam.
Diriwayatkan: “Rasulullah berziarah ke makam Syuhada (orang-orang yang mati
syahid) dalam perang Uhud dan makam keluarga Baqi’. Beliau mengucap salam dan
mendoakan mereka atas amal-amal yang telah mereka kerjakan”. (HR.
Muslim)
Di
atas sudah dipaparkan sedikit tentang pengertian kebudayaan/tradisi dan sedikit
pengertian haul dan berdasarkan pengertian diatas bisa ditarik sebuah
kesimpulan kalau Tradisi Haul KH.M.Sholeh
Tsani adalah sebuah tradisi yang dilakukan dengan turun temurun setiap tahunnya
oleh masyarakat setempat dari generasi ke generasi untuk mengenang jasa-jasa KH.M.Sholeh Tsani baik itu jasa-jasanya untuk Pondok Pesantren
Qomaruddin,masyarakat dan untuk islam umumnya.
Berdasarkan paparan diatas tentang tradisi haul KH.M.Sholeh Tsani
ini sama halnya dengan apa yang dikatakan oleh Max Weber tentang teori tindakan
sosial.Teori ini berasumsi bahwa individu melakukan suatu tindakan berdasarkan
atas pengalaman, persepsi, pemahaman dan atas suatu objek stimulus atau situasi
tertentu. Tindakan individu ini merupakan tindakan yang rasional yaitu mencapai
tujuan atau sasaran dengan sarana-sarana yang paling tepat.Weber
mengklasifikasikan teori tindakan ini menjadi 4 yaitu sebagai berikut:
1.
Tindakan Rasional
Instrumental
Di sini tindakan sosial yang dilakukan
seseorang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan
dengan tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk
mencapainya.
2.
Tindakan Rasional Berorientasi Nilai
Sifat rasionalnya adalah
bahwa alat-alat yang ada hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang
sadar, sementara tujuan-tujuannya sudah ada di dalam hubungannya dengan
nilai-nilai individu yang bersifat absolut.
3. Tindakan Tradisional
Dalam tindakan jenis ini, seseorang
memperlihatkan perilaku tertentu karena kebiasaan yang diperoleh dari nenek
moyang, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan.
4.
Tindakan Afektif
Tipe tindakan ini didominasi perasaan
atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan sadar. Tindakan afektif sifatnya spontan, tidak
rasional, dan merupakan ekspresi emosional dari individu.
berdasarkan Keempat pandangan Max Weber
tersebut tentang teori tindakan sosial ini yang lebih tepat dan relevan
digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindakan tradisional. Dimana
tindakan tersebut sangat sesuai sekali dengan pelestarian haul KH.M.Sholeh
Tsani yang ada di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik.Peringatan haul KH.M.Sholeh
Tsani dapat digolongkan sebagai tindakan tradisional,
dimana tindakan tersebut dilakukan hanya
karena kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat tanpa menyadari alasannya.Dalam
tindakan tradisional pelaku hanya beranggapan bahwa yang paling penting
tindakan itu sudah dilakukan demi sebuah tradisi yang sudah ada sejak zaman
terdahulu. Termasuk pelestarian tradisi haul KH.M.Sholeh Tsani yang berada di
Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik ketika mengadakan ritual haul KH.M.Sholeh
Tsani sesuai dengan keyakinan masing-masing masyarakat beranggapan upacara haul
KH.M.Sholeh Tsani harus dilestarikan dalam rangka memberikan hormat dan
ungkapan terimah kasih kepada beliau yang telah berjasa dalam mengembangkan
dunia pendidikan formal di kalangan pondok sampurnan dan masyarakat Bungah.
Tindakan semacam itu merupakan tindakan tradisional, tindakan yang hanya
didasarkan pada kebiasaan yang sudah ada sebelumnya dan dianggap penting untuk
dilestarikan.
C. INDUSTRIALISASI
Industrialisasi merupakan bagian dari
modernisasi,maka dari itu problem dari industrialisasi itu sendiri tidak akan
bisa lepas dari modernisasi. Akan tetapi focus penjelasan kali ini adalah
industrialisasi.Tetapi pada pembahasan kali ini akan sedikit pembahasan tentang
modernisasi karna modernisasi dengan industrialisasi saling berhubungan.
Pada faktanya modernisasi sebagai
gerakan sosial sesungguhnya bersifat revolusioner, perubahan-perubahan social
yang ada pada masyarakat itu mengalami mobilisasi dari keadaan yang tradisional
menuju ke arah yang modern atau ilmiah dalam kehidupan masyarakat. Selain
itu modernisasi juga bersifat kompleks, sisemetik,
menjadi mobilisasi global yang akan mempengaruhi semua manusia melalui proses
bertahap untuk menuju sesuatu yang bersifat progresif. Modernisasi yang sedang
berkembang di negri ini akan memberikan dampak terhadap budaya dan juga akan
menurunkan semangat keagamaan yang dianggap sebagai kendala mewujudkan Negara
maju.
Sedangkan industrialisasi merupakan
salah satu dampak dari adanya modernisasi. Industri adalah
pembangunan ekonomi melaluitransformasi sumber daya atau kuantitas energi yang
digunakan. Pada dasarnya manusia secara hakiki bersifat industrial,
karenamanusia senantiasa menggunakan berbagai alat untuk memenuhikebutuhannya.
Selain itu manusia juga merupakan makhluk
yangmembuat alat atau yang disebut juga dengan manusia juga merupakanmakhluk
yang membagi alat atau yang disebut juga dengan manusiakerja (homofaber).
Industrialisasi merupakan proses percepatan dari segala sisi kehidupan sehingga
menghasilkan barang atau hasil produksi. Dengan adanya industrialisasi pasti
menyebabkan perubahan dalam masyarakat yaitu norma-norma yang ada di masyarakat. Jelas sudah industrialisasi telah memberikan tantangan
terhadap masyarakat bukan hanya terhadap nilai dan pemikiran ekonomi saja. Akan
tetapi di balik itu semua, industrialisasi telah memperluas menyangkut
lembaga-lembaga keagamaan yang lain, misalnya pendidikan, perkawinan dan keluarga,
kehidupan intelektual, sikap kultural, hubungan-hubungan sosial dan juga tidak
kalah pentingnya ialah menyangkut kehidupan emosional, moral dan spritual.
Pada dewasa ini dengan adanya
industrialisasi masih ada sebuah tradisi yang masih di lakukan oleh masyarakat yang sulit untuk berubah atau
hilang yaitu haul KH.M. Sholeh Tsani di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik.
Tradisi ini merupakan tradisi yang mempunyai value religius yang sulit untuk
berubah karena masyarakat sekitar dan para santri-santrinya dari penjuru
nusantara sudah sepakat akan melestarikan budaya memperingati haul ini walaupun
itu tidak mudah karena melihat perkembangan industrialisasi di kota Gresik
umumnya,dan kecamatan Bungah khususnya, sangat pesat terbukti dengan adanya
industry-industri di daerah kecamatan bungah baik itu industry kecil maupun
industri besar seperti: PT. Beringnas Jaya Abadi, PT. Karung Emas, PT.
Distribusi Energi Jatim, PT.Bumi Sakti, PT. Maju Bersama, PT. Jasa Pertiwi, CV.
Teknologi Indonesia, PT. Mahakam dan lain sebagainya. Selain itu di desa Bungah
juga merupakan pusat industri pengerajin peci/kopya dan rebana atau bedug.
BAB III
METODE
PENELITIAN
A.
JENIS
PENELITIAN
Penelitian Konstruksi Masyarakat Terhadap
Pelestarian Tradisi Haul KH.M.Sholeh Tsani di tengah –tengah industrialisasi di
kec. Bungah kab. Gresik ini menggunakan
metode peneitian kualitatif study kasus,Menurut Botgar dan Tailor, penelitian kualitatif
adalah adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
dengan melakukan observasi secara langsung di
lapangan dan diperkuat dengan melakukan studi dokumentasi (teks) dari berbagai
sumber cetak seperti, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film,
catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya.
Metode kualitatif menurut Strauss
dan Corbin (2003) penelitian
kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak
diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan
lainnya. Metode kualitatif merujuk pada ”cara-cara” mempelajari aspek
kualitatif dari kehidupan sosial yang mencangkup beragam dimensi sosial dari
tindakan ”Action” dan keadaan, hingga proses dan peristiwa, sebagaimana
dimengerti berdasarkan konstruksi dan makna yang diorganisasikan oleh dan
melalui praktik-praktik sosial. Metode penelitian kualitatif tidak hanya
menuntun untuk mengumpulkan data, melainkan juga menuntun terhadap bagaimana
data hendak dianalisis.
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Kegiatan
penelitian itu akan dilaksanakan pada:
Hari : Jum’at - Minggu
Tanggal : 10-11 Mei 2013
Tempat : Di daerah sekitar Pondok Pesantren
Qomaruddin kec. Bungah kab.Gresik.
C.
SUMBER
DATA
Dalam
penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber
data sekunder. Sumber data primer diperoleh langsung dari subyek yang diteliti
(responden), sedangakan sumber data sekunder diperoleh dari
keterangan-keterangan dari orang lain yang mengerti mengenai obyek yang
diteleti, dan keterangan-keterangan dari buku, artikel, dan sejenisnya, yang
ada hubungannya dengan obyek yang diteliti
D.
TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Dalam
penelitian ini metode pengumpulan data yang dipakai adalah dengan melakukan
wawancara langsung dengan responden, karena untuk memperoleh informasi yang
lengkap mengenai responden yang bersangkutan maka peneliti harus terjun
langsung ke lapangan, dengan cara melakukan wawancara terhadap responden.
Selain itu guna memperkuat penelitian ini, peneliti juga menambah dengan
menggunakan beberapa sumber kepustakaan, baik itu berupa buku,artikel, dan
sejenisnya, yang ada hubungannya dengan obyek yang diteliti
E. TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik
analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis kualitatif untuk
mencari pemahaman mendalam mengenai realitas sosial Konstruksi Masyarakat
Terhadap Pelestarian Tradisi Haul KH.M.Sholeh Tsani di tengah –tengah
industrialisasi di kec. Bungah kab. Gresik
. Sebagaimana realitas tersebut dipahami oleh subyek penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
· Buku
· Drs.H.ABD.Rouf
Djabir,M.Ag.Dkk.2008. Sejarah
Perkembangan Pondok Pesantren Qomaruddin. Gresik: Yayasan Pondok Pesantren
Qomaruddin Sampurnan Bungah Gresik.
· Deddy Mulyana,2005. Metode Penelitian Kualitatif,Bandung:PT.
RemajaRosdakarya.
· Pip
Jones,2009. Pengantar Teori-Teori Sosial,Jakarta:Yayasan
Obor Indonesia
· Internet